Laporan Praktikum Filum Mollusca dan Echinodermata


Laporan Praktikum Filum Mollusca dan Echinodermata

Aldyan Ismail
Tadris Biologi, INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
(T20158006)

ABSTRAK
Mollusca berasal dari bahasa latin molluscus yang berarti lunak. Jenis Mollusca yang umum dikenal ialah siput, kerang dan cumi-cumi. Sedangkan Echinodermata berasal dari bahasa Yunani Echinos artinya duri, derma artinya kulit. Secara umum Echinodermata berarti hewan yang berkulit duri. Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter morfologi spesimen dari filum Mollusca dan Echinodermata berdasarkan kunci identifikasi, mengklasifikasikan spesimen Mollusca dan Echinodermata. Metode yang digunakan adalah metode pengamatan spesimen di ruang laboratorium. Hasil yang diperoleh dari 6 spesimen yang telah diamati adalah 3 spesimen dari Filum Mollusca yaitu Achatina fulica (bekicot), Anadonta anatina (kerang) dan Loligo sp. (cumi-cumi). Sedangkan 3 spesimen lainnya dari Filum Echinodermata yaitu Ophiocoma sp.(bintang ular laut),
Colobocentrotus atrutus(landak helm) dan Diadema setosum (Bulu Babi) yang telah kami amati berdasarkan Karakter morfologi dan pengklasifikasiannya.

Kata kunci : Mollusca,phylum,Echinodermata,Morfologi

.

PENDAHULUAN
Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak. Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.Hewan ini tergolong triploblastik selomata. Ciri tubuh Mollusca meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh. Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi. Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cum-cumi raksasa. Mollusca merupakan filum terbesar dari kingdom animalia.Molluska dibedakan menurut tipe kaki, posisi kaki, dan tipe cangkang, yaitu Gastropoda, Pelecypoda, dan Cephalopoda.
Kelas Echinoidea terdiri atas sea urchin, heart urchin, dan sand dollar. Echinoidea atau yang lebih dikenal dengan landak laut, memiliki duri yang mengelilingi tubuhnya dari predator. Landak laut tidak memiliki lengan, tubuhnya ditutupi duri dari bagian oral hingga aboral. Warna dari sea urchin adalah coklat, hitam, jingga, hijau, putih, dan merah, namun ada yang terdiri dari beberapa warna. Heart urchin, cake urchin, dan sand dollar memiliki bentuk tubuh secara bilateral (Ruppert dan Barners, 1994). Allah swt. berfirman dalam Q.S. An-Nahl /16: 14 yang berbunyi :

وَهُوَ ٱلَّذِى سَخَّرَ ٱلْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا۟ مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا۟ مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى ٱلْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِهِۦ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya : Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.
Ayat ini menyatakan bahwa Dan Dia, yakni Allah swt. yang menundukan lautan dan sungai serta menjadikannya arena hidup binatang dan tempatnya tumbuh berkembang serta pembentukan aneka perhiasan. Itu dijadikan demikian agar kamu dapat menangkap hidup-hidup atau yang mengapung dari ikan-ikan dan sebangsanya yang berdiam di sana shingga kamu dapat memakan darinya daging yang segar, yakni binatang-binatang laut itu, dan kamu dapat mengeluarkan, yakni mengupaakan dengan cara bersungguh-sungguh untuk mendapatkan darinya, yakni dari laut dan sungai itu perhiasan yang kamu pakai, seperti permata, mutiara, merjan dan semacamnya (Shihab, 2002).
Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa secara umum spesies dari Mollusca dan Echinodermata hidup di perairan dan beberapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan, penghasil mutiara, hiasan dan kerajinan. Maka dari itu dilakukanlah praktikum ini untuk mengamati struktur morfologi dan anatomi organisme yang tergolong Mollusca dan Echinodermata.

METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain adalah : bak preparat, tissue, penggaris, alat bedah, buku dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu spesimen dari Filum Mollusca dan Echinodermata.
Waktu dan Tempat Praktikum
            Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 16 April 2018 pada pukul 10.30 WIB. Praktikum ini bertempat di Laboraturium Terpadu IAIN JEMBER.
Prosedur Kerja
            Pada praktikum ini kami menggunakan 6 spesimen yang termasuk dalam filum Mollusca dan Echinodermata. Prosedur kerja yang digunakan untuk pengamatan keenam spesimen tersebut sama yaitu menyiiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pengamatan, metakkan spesimen di atas papan seksi lalu mengamati spesimen dan mengukurnya dengan penggaris. Kemudian mencatat karakter morfologi yang meliputi : Bentuk Tubuh, Warna Tubuh, Simetri Tubuh, Ukuran Tubuh (Panjang & Lebar). Setelah itu menggambar secara skematis spesimen dan memberi keterangan bagian-bagian tubuh yang ditunjuk. Kemudian menulis klasifikasinya mulai tingkat Kingdom sampai Spesies, dan tulis kunci identifikasinya serta membuat dendogram berdasarkan karakter morfologi yang telah diamati. Terakhir adalah menganalisis hasil pengamatan.

HASIL
Tabel I : Gambar hasil pengamatan Filum Mollusca dan Echinodermata

Achatina fulica
 

Anadonta anatina


Loligo sp.



Ophiocoma sp.



Diadema setosum.











Colobentrotus atrutus



Klasifikasi dan Karakter Morfologi

a)     Nama spesimen  : Achatina fulica

Berdasarkan taksonimi klasifikasi dari Achatina fulica adalah :
Kingdom              : Animalia
Filum                   : Mollusca
Kelas                    : Gastrophoda
Ordo                    : Stylommatophora
Famili                   : Achatinidae
Genus                  : Achatina
Spesies                 : Achatina fulica

Karakter Morfologi
Bentuk Tubuh     : Bercangkang terpilin spiral (kerucut)
Warna Tubuh      : Coklat dengan pola garis gelap
Simetri Tubuh      : Simetri Bilateral
Ukuran Tubuh     :-
Bertubuh lunak dengan 2 mata yang disebut stigma.

b)     Nama spesimen  : Anadonta anatina

Berdasarkan taksonimi klasifikasi dari Anadonta anatina  adalah :
Kingdom              : Animalia
Filum                   : Mollusca
Kelas                    : Bivalvia
Ordo                    : Unionoida
Famili                   : Unionidae
Genus                  : Anodanta
Spesies                 : Anadonta anatina

Karakter Morfologi
Bentuk Tubuh     : Oval
Warna Tubuh      : Hitam
Simetri Tubuh      : Simetri Bilateral
Ukuran Tubuh     : -

c)      Nama spesimen  : Loligo sp.

Berdasarkan taksonimi klasifikasi dari Loligo sp. adalah :
Kingdom              :  Animalia
Phylum                :  Mollusca
Clasiss                  :  Cephalopoda
Ordo                    :  Teuthoidea
Family                  :  Loliginidae
Genus                  :  Loligo
Spesies                 :  Loligo sp.

Karakter Morfologi
Bentuk Tubuh     : Memanjang dan dilengkapi dengan tentakel serta mantel
Warna Tubuh      : Putih dengan bintik-bintik hitam
Simetri Tubuh      : Simetri Bilateral
Ukuran Tubuh     :-

d)     Nama spesimen  : Ophiocoma sp.

Berdasarkan taksonimi klasifikasi dari Ophiocoma sp. adalah :
Kingdom              :  Animalia
Phylum                :  Echinodermata
Clasiss                  :  Ophiuroidea
Ordo                    :  Ophiacanthida
Family                  :  Ophiocomidae
Genus                  :  Ophiocoma
Spesies                 :  Ophiocoma sp.

Karakter Morfologi
Bentuk Tubuh     : Berbentuk bintang dengan lengan2 yang meruncing dan padat dengan sistem amburakral yang teksturnya mirip seperti duri.
Warna Tubuh      : Hitam
Simetri Tubuh      : Simetri Radial
Oral (mulut) berada pada bagian tengah bawah jika ia terlihat tengkurap. Sedangkan Aboral (anus) terdapat pada bagian tengah atas.

e)     Nama spesimen  : Diadema setosum

Berdasarkan taksonimi klasifikasi dari Diadema setosum. adalah :Kingdom : Animalia
Phyllum : Echinodermata
Class : Echinodea
Sub Class : Euchinoidea
Ordo : Cidaroidea
Familly : Diadematidae
Genus : Diadema
Spesies : Diadema setosum

Karakter Morfologi
Bentuh Tubuh     : Globular
Warna Tubuh      : kecoklatan
Simetri Tubuh      : Simetri Radial
Ukuran Tubuh     : -

f)      Nama spesimen  : Colobentrotus atrutus

Berdasarkan taksonimi klasifikasi dari Holothuria edulis adalah :
Kingdom: Animalia
Filum: Echinodermata
Kelas: Echinoidea
Ordo: Echinoida
Family: Echinometridae
Genus: Colobocentrotus
Spesies: Colobocentrotus atrutus

Karakter Morfologi
Bentuk Tubuh     : seperti helm
Warna Tubuh      : Hitam
Simetri Tubuh      : Simetri Radial
Ukuran Tubuh     : -

Kladogram




PEMBAHASAN
Mollusca berasal dari bahasa latin molluscus yang berarti lunak. Jenis Mollusca yang umum dikenal ialah siput, kerang dan cumi-cumi. Anggota dari filum ini mempunyai bentuk tubuh yang sangat beraneka ragam, mulai dari bentuk silindris seperti cacing dan tidak mempunyai kaki maupun cangkang besar. Sedangkan Echinodermata berasal dari bahasa Yunani Echinos artinya duri, derma artinya kulit. Secara umum Echinodermata berarti hewan yang berkulit duri. Kelompok utama Echinodermata terdiri dari lima kelas, yaitu kelas Asteroidea (bintang laut), kelas Ophiuroidea (bintang ular), kelas Echinoidea (landak laut), kelas Crinoidea (lilia laut) dan kelas  teripang laut. Berikut pembahasannya :
         Spesimen pertama yang diamati adalah kerang (Anodonta woodiana). Kerang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dalam dan bagian luar. Bagian luar di sebut cangkang (valve). Sebagian besar organ kerang berada di bagian dalam. Cangkang (valve) adalah bagian yang langsung berhubungan dengan perairan. Warnanya coklat kehijauan. Bagian ini sangat keras seperti batu. Bila dilihat dari atas, sebagian besar cangkang kerang  berbentuk oval, tapi ada juga yang mendekati bulat. Sedangkan bila dilihat dari samping, cangkang kerang berbentuk lonjong di satu bagian, lalu memipih ke bagian lainnya. Cangkangnya terbagi dalam dua belahan yang diikat oleh ligamen atau sendi  marupakan pengikat yang kuat dan elastis. Ligamen atau sendi  ini biasanya selalu membuka, apabila diganggu, makan akan menutup. Jadi, membuka dan menutupnya cangkang diatur oleh ligamen atau sendi yang dibantu dengan dia macam otot, yaitu pada bagian anterior dan posterior. Cangkang  kerang  dihiasi dengan beberapa lingkaran berupa lekukan. Garis-garis yang melingkar disekitar umbo menunjukan pertumbuhan cangkang. Semakin banyak garis dan pita pertumbuhan, maka makin tua umur hewan. Bagian cangkang yang paling tua biasanya paling tebal, menonjol, letaknya pada bagian persensdian yang disebut umbo. Pada bagian posterior cangkang ada dua macam celah yang disebut sifon. Celah yang berada di dekat anus dinamakan sifon, berfungsi untuk keluar masuknya air dan zat-zat sisa. Sebaliknya sifon masuk terletak di bagian sebelah bawah sifon yang berfungsi untuk masuknya oksigen, air, dan makanan. Cangkang  kerang memiliki tiga buah lapisan. Lapisan pertama disebut Periostracum layer. Lapisan kedua disebut prismatic layer. Sedangkan lapisan ketiga disebut nacreous layer. Prismatic layer adalah lapisan tengah. Lapisan ini lebih halus dibanding periostracum layer. Prismatic layer tersusun dari kristal-kristal prisma hexagonal calcite. Sedangkan nacreous layer adalah lapisan dalam. Lapisan ini tersusun dari calsium carbonat dalam bentuk kristal aragonit.
         Kerang  secara anatomi terdiri atas beberapa organ seperti pelindung tubuh dan Massa visceral. Massa visceral berisi organ-organ dalam, yang termasuk organ pencernaan, ekskresi dan reproduksi. Organ pencernaan terdiri tas mulut, usus dan anus yang berfungsi dalam pencernaan makanan dan menyerap sari-sari makanan sampai pada pengeluaran sisa metabolismenya. Organ ekskresi yang terdiri dari hati dan sepasang nefridium yang berfungsi sebagai ginjal. Mantel merupakan pembungkus namun tidak menutupi seluruh massa visceral, serta mengeluarkan cangkang juga mendukung pembentukan insang atau paru-paru yang berfungsi dalam sistem respirasi. Kerang memiliki organ pencernaan meliputi mulut (oral), kerongkongan (eshopagus), lambung, usus dan anus.  Kemudian memiliki sistem pernapasan berupa insang dan bagian mantel. Insang kerang berbentuk W dengan banyak lamella yang mengandung banyak batang insang. Selanjutnya Sistem reproduksi kerang bersifat hermaprodit dan kebanyakan hewan ini mempunyai alat kelamin yang terpisah.
            Spesimen kedua yang diamati yaitu cumi-cumi (Loligo pealii). Cumi-cumi (Loligo pealii) secara morfologi memiliki bentuk tubuh memanjang menurut sumbu dorsoventral, langsing dan bagian belakang meruncing (rhomboidal). Tubuhnya terdiri atas kepala yang memiliki dua mata (stigma) yang besar dan tidak berkelopak dengan perkembangan yang baik karena dapat berfungsi untuk melihat, leher pendek, mulut di tengah-tengah dan badan berbentuk tabung yang mempunyai sirip lateral (Dorsal fin) di setiap sisinya. Pada kepala terdapat 8 lengan (Branchium) dan 2 tentakel panjang yang ujungnya terdapat alat penghisap (Sucker). Di posterior kepala terdapat corong (Siphon) berotot yang berfungsi sebagai kemudi. Pada anterior badan terdapat endoskeleton yang berbentuk pen atau bulu. Endoskeleton tersebut berupa cangkang yang terletak di dalam rongga, disebut dengan mantel (Pallium) berwarna putih transparan, tipis dan terbuat dari bahan kitin yang berfungsi untuk melindungi organ lainnya.
Cumi-cumi (Loligo pealii) secara anatomi terdiri atas di dalam tubuh bagian perut tepatnya sebelah sifon akan ditemukan kelenjar tinta yang tersimpan dalam kantung tinta (sepio melanin)  yang membuka ke arah anus, kelenjar tinta ini mensekresi cairan berwarna coklat tua atau hitam yang disebabkan oleh kandungan melanin yang tinggi. Fungsinya untuk melindungi diri jika dalam keadaan bahaya, dimana cumi-cumi (Loligo pealii) menyemprotkan tintanya keluar sehingga air menjadi kruh. Pada saat itu cumi-cumi (Loligo pealii) dapat meloloskan diri dari lawan. Cumi-cumi (Loligo pealii) memiliki organ-organ pencernaan yang terdiri dari mulut (oris), kerongkongan (esophagus), lambung (ventricus), yang berfungsi dalam pencernaan makanan. Memiliki alat peredaran darah yang meliputi jantung dan pembuluh darah. Jatung terdiri atas jantung sistemik yang berfungsi untuk menerima darah dari insang dan memompa darah ke seluruh organ internal dan jaringan tubuh lainnya. Selain jantung sistemik cumi-cumi (Loligo pealii) juga memiliki jantung insang yang berfungsi menerima darah dari seluruh tubuh dan memompanya ke insang melalui arteri branchial, yaitu pembagian O2 dari air dan pelepasan CO2 dari insang ke air, serta memiliki ovarium yang berfungsi dalam perkembangbiakan secara generatif.
Sistem pencernaan cumi-cumi (Loligo pealii) terdiri atas mulut (oris), kerongkongan (esophagus), lambung (ventriculus), usus (enteron), rectum dan anus. Sistem pencernaan cumi-cumi (Loligo pealii) dilengkapi kelenjar pencernaan yaitu kelenjar ludah, hati, dan pankreas. Sistem reproduksi cumi-cumi (Loligo Pealii) terjadi secara seksual dengan fertilisasi eksternal terdiri atas sistem reproduksi betina meliputi ovum, saluran ovum dan kelenjar kuning telur. Sedangkan pada jantan terdiri atas testis, pori genital dan penis. Sistem ekskresi pada cumi-cumi (Loligo Pealii) dilakukan dengan ginjal yang berupa nefridia berbentuk segitiga yang terletak di sebelah jantung branchialis, dan berwarna putih yang berfungsi menapis cairan dari ruang perikardium dan membuangnya ke dalam rongga mantel melalui lubang yang terletak di sisi usus.
Spesimen ketiga yang diamati yaitu bekicot (Achatina fulica). secara morfologi tubuhnya dilindungi oleh cangkang dari bahan kapur yang kuat dan di dalamnya mengandung lapisan mutiara. Cangkang bekicot (Achatina fulica) terpilin Spiral (Body whorl) dengan jumlah putaran sesuai dengan umurnya, bentuk cangkang Fusiform, tidak memiliki tutup cangkang (Operculum), warna cangkang coklat dengan pola-pola garis gelap di permukaannya, memiliki panjang 13 cm dengan lebar 3,6 cm. Bagian tengah yang merupakan sumbu putaran cangkang disebut Kollumella. Bekicot (Achatina fulica) ini memiliki 4 tentakel, 2 di bagian atas dan 2 di bagian bawah. Di bagian tentakel atas terdapat statocyt yaitu bintik mata yang berfungsi sebagai alat sensor, sedangkan tentakel bagian bawah berfungsi sebagai alat pembau. Pada saat tentakel ini disentuh, antena akan masuk ke dalam dan menyusut. Khemoreseptor merupakan sepasang tentakel pendek, yang mengarah ke bawah yang berfungsi sebagai alat penerima sensor kimiawi sekaligus sebagai alat peraba. Memiliki mulut (oris) yang tepinya bergigi halus (Radula) sebagai tempat masuknya makanan, memiliki kaki perut (Gastropoda), yang berbentuk lebar, pipih dan berfungsi sebagai alat gerak, memiliki banyak kelenjar penghasil lendir (mucus), bagian Muskuler ini dapat di konsumsi. Memiliki Anus (muara saluran cerna) yang nampak jelas serta Porus Genitalis (Muara organ genitalia) yang terletak di bagian Photoreseptor dan berfungsi untuk lewatnya penis pada saat Kopulasi .
Bekicot (Achatina fulica) secara anatomi memiliki sistem percernaan lengkap, yaitu dari rongga mulut (Cavum oris) yang berfungsi sebagai organ pertama yang mencerna makanan masuk, lambung (ventriculus) yang berbentuk bulat dan berdekatan dengan saluran pencernaan, berfungsi untuk mencerna makanan lebih lanjut, usus (intestine) aluran keluar Ventrikulus yang terletak di dasar pallium berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan sampai anus sebagai tempat pengeluaran sisa metabolisme. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, hati dan penkreas. Sistem peredaran darah pada bekicot (Achatina fulica) adalah sistem peredaran darah terbuka. Letak paru-paru (pulmo) dan jantung (cord) saling berdekatan. Jantung terdiri dari serambi dan bilik (ventrikel) yang terdapat di dalam cavum pericardi  berfungsi sebagai pemompa darah. Darah pada bekicot (Achatina fulica) berwarna cokelat yang mengandung pigmen pernapasan yang berwarna biru (haemocyanin), berfungsi umtuk mengikat oksigen, zat-zat makanan, dan sisa metabolisme serta memiliki organ ekskresi berupa ginjal dan sistem saraf berupa saraf ganglion dan serebral.
Sistem pencernaan pada bekicot (Achatina fulica) meliputi mulut dengan bibir lebar yang diikuti oleh fharing yang berotot. Rahangnya bertanduk di bagian atas dan pada rongga mulut di belakang rahang terdapat gigi parut yang berbentuk pita melebar dengan 120 baris gigi. Sistem respirasi pada  bekicot (Achatina fulica) menggunakan Pallium (atap dinding rongga dalam perut), yang berfungsi sebagai paru-paru (Polmonute), dimana pertukaran udara berlangsung pada bagian vassa-vassa. Bekicot (Achatina fulica) pada waktu dalam bentuk larva bernapas dengan menggunakan insang, aliran air masuk ke dalam insang dan terjadi pertukaran udara dalam lamela insang. Sistem reproduksi pada bekicot (Achatina fulica) termasuk tipe hemafrodit yaitu organ reproduksi berumah satu yang tidak dapat dibedakan antara jantan dan betinanya karena tiap individu memproduksi ovum dan sperma sekaligus. Sistem reproduksi pada bekicot (Achatina fulica) meliputi Ovotestis yakni organ ovarium dan testis dalam satu tempat yang berwarna putih kekuningan, terdiri dari beberapa lobus, melekat di permukaan hepatopancreas, merupakan organ penghasil sel telur dan sperma sekaligus.
Spesimen yang keempat yaitu Colobentrotus atrutus (Landak helm). Sirap landak atau landak helm (Colobocentrotus atratus) adalah spesies landak laut dalam keluarga Echinometridae. landak ini adalah warna merah marun yang mendalam dan berbentuk seperti kubah limpet. Hal ini dapat tumbuh sebesar bola lembut tapi biasanya jauh lebih kecil. Permukaan atas adalah mosaik piring poligonal kecil terbentuk dari duri dimodifikasi untuk membentuk mosaik halus. Hal ini dibatasi oleh cincin besar, rata duri dimodifikasi. Di bagian bawah ada cincin lain duri diratakan kecil dan sejumlah besar kaki tabung.
Menurut Vimono (2007) Landak laut adalah hewan yang hanya hidup di laut dan memiliki tubuh simetri pentaradial, serta memiliki endoskeleton berupa kerangka kapur. Landak laut memiliki duri yang jelas, namun pada beberapa jenis termodifikasi menjadi bentuk semacam perisai, contohnya adalah Colobocentrotus atratus.  Landak laut seperti halnya Ekhinodermata lainnya, juga memiliki  tube feet  atau kaki tabung yang merupakan bagian dari sistem kanal. Pada landak laut terdapat  pedicellaria  yang merupakan organ yang dimiliki pula oleh bintang laut. Landak laut juga memiliki sistem rahang dan gigi yang unik yang disebut Aristotles lantern.
Landak ini biasanya ditemukan pada substrat sepenuhnya terkena gelombang dan efek abrasif mereka terkait, sering dalam kelompok. Ini memakan siput, landak lain dan alga. Hewan ini Merupakan binatang triploblastik selomata, tidak memiliki lengan. Umumnya Berbentuk bulat mirip bantal jarum. Rangka tersusun dari keping-keping zat kapur yang disebut laminae yang menjadi satu sehingga membentuk semacam mangkok dan umumnya berduri. Rangka tubuhnya membentuk suatu cangkang keras dan osikel pipih yang tidak bergerak.
Ciri khas dari echinodermata adalah system pembuluh air (water vascular system), suatu jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran yang disebut kaki tabung (tube feet) yang berfungsi sebagai lokomosi, makan, dan pertukaran gas. Reproduksi seksual anggota filum echinodermata umumnya melibatkan individu jantan dan betina yang terpisah dan membebaskan gametnya ke dalam air laut.

Spesimen yang kelima yaitu bintang ular (Ophiocoma sp). Morfologi bintang ular  adalah tubuh seperti cakram kecil, di bagian lateral terdapat duri (spina) yang berfungsi untuk pertahanan diri, sedangkan pada bagian dorsal dan ventral duri tidak ada. Memiliki 5 buah lengan (Branchium) bulat panjang. Tiap-tiap lengan terdiri atas ruas-ruas yang sama. Pada masing-masing ruas terdapat 2 garis tempat melekatnya osikula  Pada bagian dalam dari ruas-ruas lengan sebagian besar terisi osikula. Kaki tabung (tube feet) tanpa pengisap, dan tidak berfungsi sebagai alat gerak akan tetapi bertindak sebagai alat sensoris dan membantu sistem respirasi. Mulut (oral) terletak di pusat tubuh dan dikelilingi oleh lima kelompok lempeng kapur yang berfungsi sebagai rahang. Memiliki saluran ambulakral (ambulakral canal) yang berfungsi sebagai saluran air pada bintang ular
Bintang ular  secara anatomi pada keping utama (Central disk) terdapat sistem saluran air (Ambulakral canal) yang terdiri atas saluran cincin (Ring canal) pusat dan saluran radial (Radial canal) yang memperpanjang sepanjang masing-masing lengan. Air bersirkulasi melalui struktur dan memfasilitasi pertukaran gas serta nutrisi, predasi, dan gerak. Sistem vaskular air (Ambulakral canal)  juga memproyeksikan dari lubang di kerangka dalam bentuk kaki tabung (tube feet). Kaki tabung (tube feet) ini dapat mengembang atau mengerut berdasarkan volume air (tekanan hidrostatik). Madreporite adalah, pembukaan berkapur berwarna terang yang digunakan untuk menyaring air ke dalam sistem vaskular air bintang laut (Asterias vulgaris). Bertindak sebagai katup tekanan-pemerataan, strukturnya kecil merah atau kuning seperti tombol pada permukaan aboral dari piringan pusat. Air masuk ke madreporite di sisi aboral dari bintang laut (Asterias vulgaris) tersebut. kemudian, air masuk ke dalam saluran batu (Stone canal), lalu bergerak ke dalam saluran cincin (Ring canal).  Saluran cincin (Ring canal) menghubungkan saluran radial (Radial canal) dan saluran-saluran radial yang lain, yang berfungsi memindahkan air ke gelembung otot (ampulla), yang terdapat di kaki tabung (tube feet). Dengan memindahkan air melalui sistem vaskular air yang unik, bintang laut (Asterias vulgaris).
Sistem reproduksi bintang ular yaitu jenis kelamin terpisah, fertilisasi eksternal. Hasil pembuahan akan menghasilkan larva mikroskopis yang disebut pluteus (memiliki lengan bersilia), kemudian akan mengalami metamorfosis menjadi suatu bentuk seperti bintang laut dan akhirnya menjadi bintang ular laut. Sistem pencernaan bintang ular adalah alat-alat pencernaan makanan yang terdapat dalam bola cakram, dimulai dari mulut yang terletak di pusat tubuh kemudian lambung yang berbentuk kantong. Hewan ini tidak memiliki anus. Di sekeliling mulut terdapat rahang yang berupa 5 kelompok lempeng kapur. Sistem respirasi bintang ular terdiri dari lima pasang kantung bursae. Kantung tersebut selain berfungsi sebagai organ respirasi juga berfungsi untuk menerima saluran gonad.
Spesimen yang keenam yaitu bulu babi (Diadema setosum). Morfoloi bulu babi (Diadema setosum) yaitu tubuh umumnya berbentuk agak bulat dengan seluruh tubuh berwana hitam dan dipenuhi duri (spina) yang panjang. Duri (spina) terletak berderet dalam garis-garis membujur dan dapat digerakkan. Duri (spina) dan kaki tabung (tube feet) digunakan untuk bergerak merayap didasar  laut. Selain itu kaki tabung (tube feet) juga digunakan sebagai alat peraba. Mulut terletak di bawah seperti bola dengan cangkang yang keras berkapur. Memiliki rangka tubuh (skeleton) sebagai pembentuk tubuh. Mulut (oral) terletak di bawah menghadap ke dasar laut sedangkan anusnya menghadap ke dasar laut sedangkan anusnya menghadap ke atas di puncak bulatan cangkang. Memiliki gonophore sebagai tempat keluarnya telur pada betina.
Anatomi bulu babi (Diadema setosum) terdiri atas lentera aristoteles yakni tersusun dari lima buah gigi yang disatukan oleh suatu substansi berkapur dan dikelilingi oleh otot pengulur dan penarik. Otot-otot ini berperan mengatur pergerakan gigi. Lentera aristoteles berfungsi seperti mulut dan gigi yang bertugas mengambil, memotong dan menghaluskan makanan. Kerongkongan (Esophagus), usus halus, usus besar dan lubang pembuangan (anus) tersusun melingkari lentera aristoteles membentuk suatu sistem pencernaan. Memiliki kelenjar reproduksi (gonad) sebagai alat penghasil hormon-hormon reproduksi, cincin saraf (Nerve ring) berfungsi untuk mengatur dan memelihara sistem tubuh. Faring sebagai alat pernapasan, dan kelenjar aksial (Aksial gland) berfungsi sebagai pengatur postur tubuh. Memiliki saluran cincin (Ring canal) yang menghubungkan saluran radial (Radial canal) dan saluran-saluran radial yang lain, yang berfungsi memindahkan air ke gelembung otot (ampulla).
Sistem reproduksi bulu babi (Diadema setosum) yakni memiliki empat sampai lima gonad yang melekat disisi atas rongga tubuh. Sperma dan telur di lepas langsung ke perairan yang selanjutnya terjadi pembuahan diluar tumbuh dengan bertemunya sel telur (Ovum) dan sel kelamin jantan (Sperma) Dari gonad terdapat saluran ke lubang genital. Sesudah terjadi fertilisasi di air, maka hasil fertilisasi akan tumbuh menjadi larva.
Sistem pencernaan bulu babi (Diadema setosum) berupa saluran panjang dan melingkar dalam cangkang. Saluran pencernaan dimulai dari mulut, terletak di daerah oral, kemudian kerongkongan yang memiliki saluran sifon dan bersilia. Saluran sifon menghubungkan kerongkongan dengan usus. Saluran pencernaan yang dikelilingi oleh lima rangka samping yang ada dalam cangkang (terkenal sebagai lentera aristoteles) adalah lambung yang di perluas oleh kantong-kantong dan berakhir di rektum. Anus terletak di daerah permukaan aboral, yaitu di pusat tubuh diantara lempeng kapur yang mengandung dua, empat, sampai lima lubang genital. Sistem respirasi bulu babi (Diadema setosum) dilakukan oleh 10 insang yang menjorok ke membran peritonium pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida.


SIMPULAN
Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini adalah organisme yang termasuk dalam filum Mollusca adalah cumi-cumi (Loligo chinensis), bekicot (Achatina fulica) dan kerang darah (Anodonta woodiana). Dari segi morfologi cumi-cumi memiliki bentuk tubuh panjang, langsing dan bagian belakang meruncing (rhomboidal), pada bekicot (Achatina fulica) memiliki tubuh lunak, simetris bilateral, tidak bersegmen dan bergerak merayap, meliang atau berenang dengan kaki perut. Sedangkan pada kerang (Anodonta woodiana) mempunyai dua buah cangkang yang dapat membuka dan menutup dengan menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya.
Sedangkan organisme yang termasuk dalam filum Echinodermata adalah landak helm (Colobentrotus atrutus). bintang ular (Ophiocoma sp.) dan bulu babi (Diadema setosum). Dari segi morfologi landak helm (Colobentrotus atrutus) yaitu tubuh bulat menyerupai helm yang mempunyai duri-duri yang elegan. Secara anatomi bulu babi (Diadema setosum) terdiri atas saluran radial (radial canal), saluran transversal (transversal canal), saluran batu (stone canal), lubang masuk air (madreporit), dan kaki tabung (tube feet) termasuk dalam kelas Asteroidea. Bintang ular (Ophiocoma sp.) secara morfologi tersusun atas keping anal (periproct), saluran pembuangan (anus), duri (spine), dan tentakel (tentacle), secara anatomi tersusun atas saluran radial (radial canal), saluran transversal (transversal canal), saluran batu (stone canal), lubang masuk air (madreporit), dan kaki tabung (tube feet) termasuk dalam kelas Ophiuroidea. Bulu babi (Diadema setosum) secara morfologi tersusun atas lubang pembuangan (anus), gonopori (gonophor), kemaluan (genital plate), rangka (skeleton) duri (spin), dan mulut (oral), secara anatomi tersusun atas lubang masuk air (madreporit), saluran radial (Radial canal), saluran cincin (Ring canal,) faring, kerongkongan, usus, sinsin saraf, kelenjar aksial, anus dan kelenjar reproduksi. Termasuk dalam kelas Achinoidea.


DAFTAR PUSTAKA
Georgiev D, dkk. “MOLLUSCS (Mollusca: Gastropoda, Bivalvia) FROM THE AZMASHKAMOUND, UPPER TRAKIA PLAIN, SOUTH BULGARIATrakia Journal of Sciences. Vol 7 No 2 (2009): 74-79.
Hala Y. Biologi Umum 2. Makassar: UIN Alauddin Press, 2007.
Jasin M. Zoologi Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya, 1992
Levine N D. Protozoologi Vertebrata. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995.
Shihab M Q. Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati, 2002.
Suwignyo S, dkk. Avertebrata Air Jilid I. Jakarta: Penebar Swadaya, 2005.
Vimono, Indra Bayu. 2007. Sekilas Mengenai Landak Laut. Oseana. Volume. XXXII. Nomor. 3. ISSN 0216-1877 
http://ilmubiokiamiaku.blogspot.co.id/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://rahmahsari37.blogspot.co.id
http://tegardanserentak.blogspot.co.id/2011/06/bulu-babi-diadema-setosum.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Filum Platyhelminthes, Nematoda dan Annelida

Identifikasi Morfologi Filum Platyhelminthes dan Annelida